Ayah tiriku merasakan kenikmatan yang tak terduga selama sesi cukuranku

Melangkah ke shower, aku dengan sensual mencukur kulit mulusku, tanpa sadar membangkitkan gairah ayah tiriku. Pandangannya memanas saat dia bergabung, tangannya yang ahli menjelajahi tubuh mudaku yang mengundang.

Selama sesi cukur rutin, tanpa kuduga ayah tiriku bergabung denganku di kamar mandi.Dengan main-main dia menggodaku tentang goyangan di daguku, tapi tak lama kemudian tangannya menjelajah ke selatan.Dengan seringai nakal, dia mulai mencumbuku, sentuhannya mengirimkan gelombang kenikmatan yang menjalari tubuhku.Aku tak tahan untuk tidak merintih-rintih dalam ekstasi saat dia terus menjelajahi daerah sensitifku.Tangannya yang berpengalaman tahu persis apa yang kuidamkan, dan dia lebih dari bersedia memuaskanku.Ruangan itu menjadi sunyi, hanya diisi suara nafas kami yang berat dan desiran lembut handuk menempel di kulit.Saat dia mulai memuaskan dirinya, dengan semangat aku bergabung dalam tubuh kami berdua.Dia dengan merangkulkan tubuhnya ke dalam kamar.Rintihannya memenuhi hasrat kami berdua, menggemarahkan tubuh kami berdua, bergemarah dan menolak untuk bertemu dengan tubuhnya yang bergairah.Aku tak bernafsu menyambut kedatangannya, tubuh kami berdua berdesah tak bernapsu.